Bagian 5: Persiapan Memulai Usaha
Dengan semangat baru dan dukungan dari Ghafi, Bagus memulai langkah-langkah awal untuk mendirikan usaha depo air minum isi ulang. Hari demi hari, ia terus mempersiapkan berbagai hal yang dibutuhkan. Mulai dari peralatan dasar, ruang tempat mesin depo akan dipasang, hingga perizinan sederhana yang ia ajukan ke kepala desa. Bagus ingin memastikan semua berjalan sesuai aturan, sehingga usahanya kelak bisa menjadi sesuatu yang bisa dipercaya oleh masyarakat desa.
Bagus dan Ghafi sering bertemu di malam hari untuk mendiskusikan perkembangan terbaru. Malam itu, di bawah temaram lampu di rumah Ghafi, mereka membahas tentang desain dan tata letak mesin depo. Bagus telah mendapat informasi dari toko tempat ia membeli peralatan mengenai tata cara merakit bagian-bagian mesin depo air, mulai dari pemasangan rangka hingga penyusunan filter, pompa, dan alat UV.
“Menurut informasi dari toko, pertama-tama kita harus merakit rangka dan rak mesin ini. Lalu filter, pompa, dan UV-nya dipasang di dalamnya, mengikuti urutan yang benar agar sistemnya berjalan optimal,” jelas Bagus sambil membuka sketsa desain mesin yang ia buat di atas selembar kertas.
Ghafi mengamati sketsa itu dengan cermat. “Kalau begitu, besok kita bisa mulai mengatur tempat pemasangannya. Kita bisa gunakan sebagian ruang depan rumahmu yang cukup strategis. Jadi, kalau ada yang ingin mengisi ulang air, mereka tidak perlu jauh-jauh ke kota,” kata Ghafi, memberikan masukan yang sangat membantu.
Bagus tersenyum senang. Berkat Ghafi, ia mendapat pandangan baru tentang strategi bisnis ini. “Aku setuju. Lokasi memang penting. Kita juga bisa letakkan papan nama di depan supaya orang-orang tahu bahwa ada depot air minum isi ulang di sini,” tambahnya.
Hari berikutnya, mereka mulai menyiapkan lokasi yang akan digunakan untuk memasang mesin. Bagus mengajak beberapa pemuda desa untuk membantu membersihkan ruang depan rumahnya dan merapikannya. Mereka membuat sekat sederhana agar pelanggan yang datang memiliki ruang tunggu. Meski sederhana, Bagus memastikan tempat itu cukup bersih dan nyaman, agar memberikan kesan baik bagi pelanggan pertama yang akan mereka layani.
Tidak hanya soal tempat, mereka juga memikirkan pemasaran. Ghafi, yang berpengalaman di bidang usaha properti, memberikan beberapa saran kepada Bagus tentang cara mempromosikan depot air minum ini. Ia menyarankan untuk membuat selebaran kecil dan menyebarkannya di desa serta desa tetangga. Bagus menyambut ide ini dengan penuh antusiasme.
"Selebaran kecil? Ide bagus, Ghafi. Aku bisa tulis keunggulan depo ini, bahwa airnya disaring dengan filter berkualitas dan di-UV supaya bebas bakteri. Pasti lebih aman dan murah dibandingkan beli air kemasan," ujar Bagus dengan penuh semangat.
Beberapa hari berikutnya, mereka mencetak selebaran dan membagikannya ke rumah-rumah di desa. Dengan bantuan Ghafi dan beberapa pemuda desa, pesan tentang depot air minum ini pun mulai tersebar. Harapan Bagus, jika usaha ini dikenal dengan cepat, masyarakat desa akan memiliki pilihan air minum yang lebih aman dan terjangkau tanpa perlu repot ke kota.
Setelah semua persiapan rampung, Bagus dan Ghafi menghabiskan malam terakhir sebelum pembukaan dengan melakukan pengecekan akhir. Mereka memastikan bahwa semua alat sudah terpasang dengan benar. Pompa, filter, dan UV bekerja sesuai harapan, dan mereka melakukan beberapa uji coba kecil untuk memastikan air yang keluar dari mesin jernih dan bersih.
Keesokan harinya, saat matahari belum sepenuhnya naik, depot air minum Bagus resmi dibuka untuk masyarakat desa. Beberapa tetangga sudah mulai berdatangan, penasaran dengan depot baru ini. Dengan senyuman lebar, Bagus dan Ghafi menyambut pelanggan pertama mereka.
Hari itu, bagi Bagus, adalah awal dari perjalanan besar. Perjalanan yang ia yakini akan mengubah hidupnya, juga kehidupan masyarakat di sekitarnya.
Posting Komentar