Bagian 11: Menyebarkan Manfaat di Masjid Besar
Suatu pagi, ketika Bagus sedang menyiapkan depotnya untuk buka, ia menerima telepon yang membuatnya terdiam sejenak. Di ujung telepon, Pak Ridwan, salah satu pengurus Masjid Besar di pusat kota, berbicara dengan suara ramah dan penuh hormat. Pak Ridwan telah mendengar tentang usaha Bagus dari beberapa warga desa yang menjadi jamaah masjid tersebut. Ia tertarik untuk memasang filter air di masjid, agar para jamaah memiliki akses air bersih yang lebih aman untuk wudhu dan minum.
Bagus merasa tersanjung dan tak menyangka bahwa usahanya telah dikenal hingga ke masjid besar yang menjadi pusat kegiatan masyarakat kota. Setelah berterima kasih, Bagus langsung menyiapkan rencana untuk pemasangan filter di masjid tersebut. Baginya, ini bukan sekadar proyek pemasangan filter; ini adalah kesempatan untuk berkontribusi dalam menjaga kenyamanan dan kebersihan tempat ibadah yang menjadi kebanggaan banyak orang.
Keesokan harinya, Bagus berangkat ke masjid bersama Pak Taufik dan beberapa peralatan yang mereka butuhkan. Setiba di sana, ia disambut hangat oleh Pak Ridwan dan pengurus lainnya yang sudah lama menantikan pemasangan ini. Bagus diajak berkeliling untuk melihat saluran air masjid dan ruang penyimpanan tempat filter akan dipasang. Dengan teliti, ia mencatat setiap detail dan mengecek kondisi air yang biasa digunakan jamaah.
Sebelum pemasangan dimulai, Bagus berkumpul bersama tim di halaman masjid untuk berdoa. Dalam hati, ia merasa terharu dan bangga. Bagus tahu, filter yang ia pasang di sini akan digunakan oleh ratusan jamaah setiap harinya. Air yang bersih bukan hanya kebutuhan sehari-hari; bagi Bagus, ini adalah cara untuk mendekatkan diri pada Sang Pencipta, dengan turut menjaga kebersihan tempat ibadah.
Pak Taufik mulai bekerja menyusun sistem penyaringan, memasang filter utama untuk menyaring kotoran, lalu menyusunnya dengan filter karbon untuk menghilangkan bau atau rasa tak sedap. Setelah itu, mereka menambahkan lapisan penyaringan mikro dan sinar ultraviolet untuk memastikan air yang keluar bebas dari mikroorganisme. Pekerjaan itu memakan waktu berjam-jam, namun bagi Bagus, setiap menit yang ia habiskan terasa bermakna.
Setelah pemasangan selesai, Pak Ridwan mempersilakan Bagus mencoba filter yang baru terpasang. Air yang mengalir jernih, tak berbau, dan terasa segar. Pak Ridwan terlihat senang dan berterima kasih atas hasil kerja Bagus. Ia mengungkapkan bahwa banyak jamaah mengeluhkan kualitas air sebelumnya, terutama saat musim hujan. Namun sekarang, berkat filter ini, mereka bisa merasa lebih tenang menggunakan air masjid.
Tak lama setelah selesai, beberapa jamaah yang datang untuk shalat siang juga mencoba air dari filter yang baru dipasang. Bagus melihat senyuman puas dari wajah mereka dan merasakan rasa syukur yang mendalam. Proyek di masjid ini adalah lebih dari sekadar pemasangan filter bagi Bagus—ini adalah bentuk pengabdian.
Di perjalanan pulang, Bagus merasa mantap bahwa usaha ini bukan hanya membawa rezeki, tetapi juga kesempatan untuk berbuat baik dan membantu banyak orang. Dalam setiap tetesan air yang kini mengalir bersih di Masjid Besar itu, ada doa dan ketulusan yang ia titipkan, berharap bahwa usahanya dapat terus mengalir membawa kebaikan, sejernih air yang ia hasilkan untuk masyarakat.
==