"Misi Rahasia: Kirim Air Pegunungan Pacet Buat Kolam Koi Sultan di Surabaya!"
Pagi yang Ribet, Tapi Bikin Semangat 🚛💦
📍 Pacet, Mojokerto - 07.30 WIB
"Ayo, bro! Kita angkut airnya sekarang!" seru Wawan sambil nyengir.
Aku, Deni, baru aja nyalain mesin truk tangki 7.500 liter ini. Hari ini misinya keren: nganter air dari sumber pegunungan Pacet ke kolam koi di Asem Rowo, Surabaya. Gak main-main, ini buat koi mahal! Katanya sih ada yang harganya seharga motor sport.
"Udah dicek selang pengisian?" tanyaku.
"Udah, aman jaya!" Wawan nimpalin sambil ngangkat selang kayak pahlawan super.
Kita mulai ngisi air ke tangki. Deras banget, kayak hujan badai. Beberapa menit kemudian, tangki penuh. Waktunya gas ke Surabaya!
Melewati Jalur Berliku, Kayak Hidup Ini 😆
📍 Di Jalan Menuju Mojosari - 08.15 WIB
Aku fokus nyetir, Wawan sibuk update story di Instagram. "Biar orang-orang tahu kita kirim air kelas sultan!" katanya sambil ngakak.
Jalanan dari Pacet ke Mojosari ini nggak main-main. Turunan tajam, tikungan ekstrim, plus ada truk-truk gede yang jalannya kayak kura-kura. Aku ngecek kaca spion, pastiin tangki nggak oleng.
"Wan, lo nggak takut kalau airnya tumpah pas turun tajam?" tanyaku iseng.
"Ah, tenang, Den! Air ini udah janji setia sama kita, nggak bakal kabur!" Wawan bercanda.
Mampir Ngopi Dulu, Biar Gak Loyo ☕
📍 Mojosari - 09.00 WIB
Sebelum lanjut perjalanan panjang, kita mampir di warung kopi pinggir jalan.
"Satu kopi hitam, Bu!" seruku.
"Kopi susu buat aku!" Wawan nambah pesanan.
Sambil nunggu kopi, kita cek peta. "Masih 60 km lagi ke Asem Rowo, lalu macet Surabaya nunggu kita," kataku.
Wawan nyeruput kopi. "Tenang, Den! Macet tuh kayak ujian hidup, tinggal dijalanin aja!"
Aku cuma bisa geleng-geleng sambil ngakak. Setelah bayar, kita lanjut jalan.
Surabaya: Kota, Panas, dan Macet 😩🔥
📍 Tol Waru - 10.30 WIB
Sampai di Surabaya, yang pertama menyambut kita bukan gerbang kota, tapi… MACET!
"Astaga, ini mobil semua? Kok kayak parkiran raksasa?" Wawan melongo.
Aku cuma bisa sabar. Udah biasa kalau masuk Surabaya siang-siang.
Di radio truk, lagu dangdut koplo mengiringi perjalanan. "Eh, ada 'Ojo Dibandingke'! Cocok buat kita yang sabar nunggu macet," kata Wawan sambil nyanyi-nyanyi.
Aku cek peta lagi. "Kita belok kanan setelah lampu merah, terus masuk ke perumahan Asem Rowo."
Misi Bongkar Air Dimulai! 🚰🐟
📍 Asem Rowo, Surabaya - 11.15 WIB
Sampai di lokasi, kita disambut Pak Handoko, pemilik kolam koi.
"Wah, akhirnya datang juga! Koi saya udah nunggu nih," katanya semangat.
Kita langsung siapin selang buat transfer air dari tangki ke kolam.
Wawan pasang selang di katup tangki. "Oke, bro, siap dibuka?" tanyanya.
"Buka aja, biar air ini menjalani takdirnya!" balasku sok puitis.
Air mulai mengalir deras ke kolam. Koi-koi mahal itu langsung berenang kesana kemari, kayak anak kecil dapet es krim gratis.
"Widih, airnya bening banget!" Pak Handoko takjub.
"Jelas, Pak! Ini air dari sumber pegunungan asli. Seger dan bersih!" jawabku bangga.
Misi Sukses, Saatnya Pulang! 😎
📍 Asem Rowo - 12.00 WIB
Air udah masuk semua ke kolam, koi-koi bahagia, dan kita sukses menyelesaikan misi.
Pak Handoko ngasih kita bonus. "Buat makan siang kalian. Terima kasih ya!" katanya.
Kita pamit dan siap balik ke Pacet.
"Den, kapan lagi kita dapet job kayak gini? Seru juga, ya!" Wawan nyengir.
"Selama ada orang yang butuh air bersih buat koi mahalnya, kita bakal selalu ada!" jawabku sok dramatis.
Dan begitulah, satu lagi misi pengiriman air sukses terlaksana! 🚛💦
Kamu Punya Kolam Koi?
Kalau kamu juga punya koi mahal dan butuh air pegunungan segar, jangan ragu buat pesan! Kita siap kirim kapan aja! 😉
pesan air untuk di Kahuripan Sidoarjo
BalasHapus