Part 3: Sahabat Baru, Langkah Baru
Pada suatu siang yang cerah di warung kopi pinggir jalan Pacet, Aris duduk santai menikmati segelas kopi hitam sembari menunggu pelanggan yang sudah berjanji bertemu. Tak lama kemudian, Andi, sahabat lamanya dari SMA, datang dan duduk di sebelahnya. Andi baru saja kembali dari Surabaya, tempat ia menempuh kuliah dan kini bekerja sebagai spesialis pemasaran digital.
“Ris, aku dengar kamu mulai usaha pengiriman air dari Pacet ini, ya?” tanya Andi sambil mengerutkan dahi penasaran.
Aris tersenyum, "Betul, Di. Baru saja mulai. Berkat bantuan Ustadz Arief, alhamdulillah kami bisa beli mobil tangki. Air dari pegunungan ini insyaAllah bagus sekali kualitasnya, banyak yang suka. Tapi ya... mungkin orang belum banyak tahu, dan aku masih mencari cara untuk memperkenalkan ini ke lebih banyak orang di kota.”
Mendengar cerita Aris, Andi terdiam sebentar, lalu matanya berbinar seperti terbersit ide. "Ris, menurutku, kamu butuh pemasaran digital. Sekarang ini, bisnis tanpa media sosial dan website itu sulit berkembang pesat. Kalau kamu mau, aku bisa bantu bikin website dan kelola media sosialmu. Kita bisa mulai dengan akun Instagram, Facebook, dan mungkin Twitter juga. Di sana, aku bisa posting foto-foto sumber air di pegunungan Pacet ini, kasih tahu ke calon pelanggan tentang proses pengiriman, dan manfaat airnya. Gimana?”
Aris tampak berpikir sejenak. Ia tak terlalu paham tentang dunia pemasaran digital, tetapi ia tahu bahwa Andi punya banyak pengalaman di bidang itu. Dengan bantuan Andi, Aris bisa memperkenalkan jasanya ke lebih banyak orang tanpa harus keliling kota satu per satu.
“Kalau begitu, boleh banget, Di! Aku rasa ide kamu bagus sekali. Sekarang ini orang-orang lebih banyak cari info lewat internet, kan? Dengan website dan media sosial, mungkin aku bisa jangkau pelanggan yang lebih luas, bahkan mungkin bukan hanya dari kota-kota di sekitar Pacet.”
Andi mengangguk mantap. “Benar, Ris. Kita akan buat website simpel, tapi profesional. Di sana kita jelaskan tentang air pegunungan dari Pacet, apa kelebihannya, manfaatnya untuk kesehatan, dan juga harganya. Untuk media sosial, kita bikin akun khusus, nanti aku kelola biar orang makin kenal. Coba kita namai saja ‘Air Pegunungan Pacet’. Gimana?”
Aris menyetujui ide tersebut, dan mulai saat itu, kerja sama mereka pun dimulai. Andi bekerja keras membuat website, memasang foto-foto aliran air yang jernih, proses pengisian di sumber, dan perjalanan mobil tangki Aris menuju kota-kota besar. Di setiap postingan, Andi memberikan keterangan yang menarik, menjelaskan keunggulan air pegunungan Pacet yang masih alami, kaya mineral, dan sangat menyegarkan.
Sebagai bentuk pemasaran tambahan, Andi juga membuat video pendek yang memperlihatkan bagaimana proses pengambilan air langsung dari sumber, proses penyaringan, hingga pengiriman ke berbagai depo air minum dan pabrik di kota.
Dua minggu setelah website diluncurkan dan akun media sosial aktif, Aris mulai merasakan hasilnya. Ada banyak pesan masuk di WhatsApp bisnisnya dari calon pelanggan yang ingin mencoba air dari Pacet ini. Seorang pemilik kafe di Surabaya bahkan menghubungi Aris, tertarik untuk menyediakan air dari pegunungan Pacet di kafenya sebagai menu eksklusif.
“Ris, banyak yang penasaran sama produk kamu ini, lho,” ujar Andi dengan penuh semangat di suatu malam saat mereka mengecek pesan-pesan masuk di media sosial.
Aris hanya bisa tersenyum bahagia, melihat betapa cepatnya usahanya berkembang berkat bantuan pemasaran dari Andi. Usaha yang dulu hanya berupa ide sederhana kini mulai berkembang dan dikenal banyak orang.
Malam itu, sambil menatap bintang-bintang yang menghiasi langit Pacet, Aris merenung. Ia merasa bersyukur memiliki teman-teman yang selalu mendukung dan membantunya mewujudkan mimpi. Dari Ustadz Arief hingga Andi, mereka semua adalah bagian dari perjalanan panjangnya dalam mengalirkan segarnya pegunungan ke hiruk pikuk kota.
Dengan bantuan teknologi yang dihadirkan Andi, Aris yakin usaha Jasa Pengiriman Air Sumber Pacet akan terus mengalir jauh, memberi manfaat kepada lebih banyak orang, dan menjadi berkah bagi banyak pihak.
Bagian selanjutnya bisa menceritakan bagaimana Aris mulai menghadapi tantangan baru seiring perkembangan usahanya, serta hubungan kerjanya yang semakin erat dengan Andi dan tim yang mereka bentuk bersama.
==